Metode Solvent-Based Pada Kopi Dekafeinasi atau (Metil Klorida atau Etil Asetat) – Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup banyak orang. Namun, bagi sebagian orang, kandungan kafein dalam kopi dapat memicu efek samping seperti insomnia, kecemasan, atau sakit kepala. Hal inilah yang mendorong terciptanya berbagai metode dekafeinasi kopi, salah satu yang populer adalah Solvent-Based Decaffeination, yang menggunakan pelarut kimia seperti metil klorida atau etil asetat untuk menghilangkan kafein.

Dekafeinasi kopi adalah proses menghilangkan kafein dari biji kopi untuk menghasilkan kopi yang lebih ramah bagi mereka yang sensitif terhadap kafein. Salah satu metode yang umum digunakan adalah metode solvent-based, yang menggunakan pelarut kimia seperti metil klorida atau etil asetat.

Artikel ini akan membahas secara lengkap dan detail tentang metode solvent-based, termasuk prosesnya, kelebihan, kekurangan, dan dampaknya terhadap rasa kopi.

Apa itu Metode Solvent-Based Pada Kopi Dekafeinasi?

Metode Solvent-Based (Metil Klorida atau Etil Asetat)
Ilustrasi gambar dari thecoffeequest.com

Metode solvent-based adalah proses dekafeinasi yang melibatkan penggunaan pelarut kimia untuk mengekstraksi kafein dari biji kopi. Pelarut yang paling umum digunakan dalam metode ini adalah metil klorida (juga dikenal sebagai diklorometana) dan etil asetat. Keduanya efektif dalam mengikat dan menghilangkan kafein dari biji kopi.

Baca juga: Metode Pasca Panen Kopi Dekafeinasi

Tahapan Proses Metode Solvent-Based

Berikut adalah beberapa tahapan metode Solvent-Based,

1. Pengukusan Awal

Biji kopi hijau dikukus untuk membuka pori-pori biji, sehingga pelarut dapat lebih mudah menembus dan mengekstraksi kafein.

2. Perendaman dalam Pelarut

Biji kopi yang telah dikukus direndam dalam larutan yang mengandung metil klorida atau etil asetat. Pelarut ini berfungsi untuk melarutkan kafein dari biji kopi.

3. Ekstraksi Kafein

Selama proses perendaman, kafein larut dalam pelarut. Proses ini diulang beberapa kali hingga sebagian besar kafein berhasil dihilangkan.

4. Pengeringan

Setelah kafein diekstraksi, biji kopi dikeringkan untuk menghilangkan sisa-sisa pelarut. Pada tahap ini, metode pengeringan dan pengukusan tambahan dapat digunakan untuk memastikan tidak ada residu pelarut yang tertinggal dalam biji kopi.

5. Pengujian Residual

Biji kopi yang telah dikeringkan diuji untuk memastikan bahwa kadar kafein yang tersisa sesuai dengan standar dekafeinasi dan tidak ada residu pelarut yang berbahaya.

Kelebihan Metode Solvent-Based Pada Kopi Dekafeinasi

  1. Efektif dalam Menghilangkan Kafein: Metode solvent-based sangat efektif dalam menghilangkan kafein dari biji kopi, sering kali mencapai tingkat dekafeinasi hingga 99%.
  2. Biaya Rendah: Proses ini relatif lebih murah dibandingkan dengan metode dekafeinasi lainnya seperti Swiss Water Process atau CO2 Process, sehingga sering digunakan dalam produksi kopi dekafein secara massal.
  3. Mempertahankan Rasa: Jika dilakukan dengan benar, metode ini dapat mempertahankan sebagian besar profil rasa asli kopi, meskipun beberapa penikmat kopi mungkin masih merasakan sedikit perbedaan.

Kekurangan Metode Solvent-Based Pada Kopi Dekafeinasi

  1. Penggunaan Bahan Kimia: Penggunaan pelarut kimia seperti metil klorida dan etil asetat menimbulkan kekhawatiran tentang residu bahan kimia yang mungkin tertinggal dalam biji kopi. Namun, standar industri ketat memastikan bahwa kadar residu yang diizinkan sangat rendah dan aman untuk dikonsumsi.
  2. Dampak Lingkungan: Proses ini memiliki potensi dampak negatif terhadap lingkungan jika pelarut tidak dikelola dan dibuang dengan benar.
  3. Perubahan Rasa: Meskipun metode ini dapat mempertahankan sebagian besar rasa kopi, ada kemungkinan perubahan kecil dalam profil rasa akibat penggunaan pelarut kimia.

Dampak Terhadap Rasa Kopi

Ilustrasi Metode Solvent-Based Pada Kopi Dekafeinasi
Ilustrasi Penyajian Kopi Rendah Kafein Dengan Metode Solvent-Based. Sumber : Unsplash/pariwat pannium

Biji kopi yang telah melalui proses dekafeinasi solvent-based biasanya masih memiliki profil rasa yang mendekati biji kopi asli. Namun, beberapa penikmat kopi yang sangat peka mungkin merasakan perbedaan kecil. Rasa kopi dekafein seringkali sedikit lebih lembut dan kurang kompleks dibandingkan dengan kopi berkafein penuh.

Perbandingan Metode Solvent-Based dengan Metode Dekafeinasi Lainnya

Berikut perbandingan dari beberapa metode dekafeinasi yang ada.

Metode Dekafeinasi Keuntungan Kekurangan
Solvent-Based (Metil Klorida/Etil Asetat) Cepat, murah, rasa kopi terjaga Risiko residu kimia, dampak lingkungan
Swiss Water Process (SWP) Proses alami, aman, ramah lingkungan, rasa kopi terjaga Lambat, mahal
Metode CO2 Cepat, aman, ramah lingkungan Rasa kopi sedikit berbeda

Penutup

Metode solvent-based, menggunakan pelarut kimia seperti metil klorida atau etil asetat, adalah salah satu metode dekafeinasi yang efektif dan umum digunakan. Meskipun memiliki beberapa kekhawatiran terkait penggunaan bahan kimia, proses ini diatur dengan ketat untuk memastikan keamanan konsumsi.

Butuh kopi rendah kafein yang aman? Delta Coffee punya produknya loh, klik tombol di bawah untuk melakukan pembelian.

Pesan Kopi Rendah Kafein

Dengan biaya yang lebih rendah dan kemampuan untuk mempertahankan sebagian besar profil rasa kopi, metode ini tetap menjadi pilihan populer di industri kopi dekafein. Namun, penting bagi produsen dan konsumen untuk memahami kelebihan dan kekurangan metode ini serta memastikan bahwa kopi yang dikonsumsi memenuhi standar keamanan yang berlaku.

Baca juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Select an available coupon below
Website ini telah menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda.